Sabtu, 30 Juni 2012

FF - Fall For You Part 3 A

Diposting oleh Unknown di 22.00

Annyeong readers ^^

Mian yah post ff nya lama banget . Waktu itu aku sibuk ngurusin pagelaran hehehe ^^v . Dan jujur aja , aku udah gatau alur cerita ff ini jadi kemana ajah . Aku tau, readers ku pasti lebih berpengalaman dari pada aku. Jadi mohon maklumi yah , kalo ff ku aneh m(_ _)m

Jeongmal jweisonghamnida, katanya ff aku adalah plagiat dari ff temenku. Itu bohong banget. Aku emang kepikiran buat alur cerita seperti ini . Jujur ajah , sebenernya kayanya ff aku yang diplagiatin sama seseorang . Tapi tak apalah , aku maklumi . Orang dia pertama kali buat ff, sama kaya aku. Siapa tau aku adalah inspirasinya hahahaha #plaak

Nah di part ini, agak terkuaklah dikit sesuatu. Semoga readers seneng ya . Sengaja dibuat part A nya soalnya kan readers banyak yang protes kalo ff ku itu kepanjangan T__T . ya jadi aku belah dua deh ffnya. Inget part ini bukan part yang akhir loh . 

Oke deh readers. Aku terlalu banyak cuap-cuap ya, mendingan langsung ajah deh baca ff kelanjutannya .

ANTI PLAGIAT !!

Author : Arnis Meilia Affxtioncassieshawol
Rating : PG 15
Genre : Romance
Category : Threeshot
Cast :
*Jung Helena/Helena Jung (Arnis Meilia Affxtioncassieshawol)
*Yong Jun Hyung (Jun Hyung B2st)
*Lee Jin Ki/Onew (Onew SHINee)
*OC


Part sebelumnya :: Part 1 Part 2

*****
-Author PoV-

Helena dan teman-temannya sedang berada didepan gerbang sekolah saat waktunya pulang. Mereka semua sedang mengintrogasi Helena. Tetapi Helena tidak mau menjawab sama sekali pertanyaan teman-temannya. Setiap kali ada nama ‘Onew’ dalam kalimat yang diucapkan teman-temannya, Helena selalu tidak kuat menahan senyumannya. Kadangkala ia memegangi kedua pipinya, atau menutupi mukanya yang sudah semerah tomat dengan kedua telapak tangannya.
“Eonni ini gila ya?” Tanya Youngla seraya menyentil jidat Helena yang begitu lebar. Sedari tadi youngla memang tidak mengintrogasi Helena tetapi ia memperhatikan sikap Helena. Ia sangat heran pada orang yang selalu ia panggil eonni. Sebenarnya tidak adda hal yang menggembirakan, ataupun lucu. Tetapi mengapa Helena terus-menerus tersenyum sambil menerawang. Beda dengan sikapnya dulu yang pemurung setelah kejadian ditaman sekolah waktu itu.

Gi Hyun ikut-ikutan menyentil jidat Helena. “Ya! Jangan tersenyum terlalu lebar seperti itu! Aku tidak mau kau berubah menjadi hantu Kuchisake ona.” Setelah Gi Hyun berkata seperti itu, senyum Helena tiba-tiba melenyap. Ia mengerti maksud Gi Hyun tentang hantu Kuchisake ona. Tetapi sepertinya hanya Helena dan Gi Hyun saja yang tahu wujud dari Kuchisake ona. Yanglainnya hanya saling pandang dan bertanya-tanya.

“Kuchisake ona? Hantu apa itu chagiya?” Tanya Yoseob pada yeojachingu barunya itu.

“Wanita yang bermulut robek.” Gi Hyun menarik kedua ujung bibir Helena. “Nah, seperti ini hantunya.”

Helena buru-buru menepis tangan Gi Hyun. Tetapi teman-temannya sudah terlanjur menertawakannya. Sesaat Helena serasa baru menyadari sesuatu. Ia melirik kearah Yoseob dan Gi Hyun yang sedang berpegangan tangan. Ia tidak mempercayai penglihatannya.

“Ya ! Kalian berdua ..” Helena menunjuk Yoseob dan Gi Hyun bergantian.

“Ne. Dia yeojachinguku sekarang.” Yoseob melirik pada Gi Hyun. Teman-temannya sudah selesai tertawa.

Helena masih menganga mendengar kata Yoseob barusan. Ia masih perlu mencerna apa yang dikatakannya. Shim Gi Hyun dan Yang Yoseob berpacaran? Selama ini mereka berdua tidak terlalu dekat. Bahkan mungkin tidak saling mengenal. Mereka hanya bisa bertemu saat dikantin saja jika Helena mengajak Yoseob. Tepatnya Yoseob yang selalu merengek-rengek pada Helena untuk ikut Helena bersama teman-teman yeojanya pergi kekantin. Jadi ini adalah alasan Yoseob ingin ikut Helena dan teman-temannya pergi ke kantin. Agar namja itu dapat berkenalan dan berdekatan dengan Gi Hyun. Urusan cinta ternyata Yoseob memakai otaknya untuk bekerja.

“Helena-ya? Kau baru menyadarinya?” Tanya Taegyong yang sedari tadi terpaku pada ponselnya. Kini ia mulai mengangkat kepalanya. “Mereka sudah berpacaran sudah dua bulan lebih ..”

Helena mengernyit lalu menggeleng. “Ani. Aku tidak tahu apa-apa.” Tiba-tiba Helena melemparkan tatapan tajam pada mereka berdua. “Ah .. arasseo. Kalian berdua menyembunyikannya dariku, ne? Kalian tidak menganggapku sebagai saha ..—“

“Kyaaaa .. Taeminnie aku sudah menunggumu dari tadi !!” Kata-kata Helena terpotong oleh omelan Taegyeong pada Taemin yang baru saja datang. Taegyong baru saja mengeluarkan suara soprannya. Yanglainnya, termasuk Taemin, sudah menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya. Saat melihat teman-temannya menutup telinganya Taegyeong mengecutkan bibirnya.

Taemin mengacak rambut Taegyeong pelan. “Mianhae, kau menunggu lama ya?” Tanya Taemin pada Taegyeong. “Sebagai gantinya, akan ku ajak kau pergi jalan-jalan. Bagaimana?”

Taegyeong tersenyum dan langsung memeluk Taemin. Ya didepan Helena, sudah ada dua pasangan yang sedang mengumbar kemesraan. Dilain sisi, Taejoon, Minkyu, Minhae, dan Youngla sudah mengumpat kedua pasangan yang sedang mengumbar kemesraan. Mereka berempat membalikan badannya, tak sanggup melihat pasangan-pasangan itu.

“Baiklah .. aku pasti bisa lebih mesra dari itu bersama Taecyeon oppa.” Minkyu merendahkan kedua pasangan itu.

“Gi Hyun dan Yoseob?” Tanya Minhae meremehkan. “Gi Kwang dan aku tidak suka menebar kemesraan seperti itu. Kami berdua orangnya tertutup.”

“Sayangnya Jonghyun oppa tidak bersekolah disini. Aku tidak mau para yeoja iri denganku, karena Jonghyun oppa selelu memanjakanku.” Ucap Youngla dengan bangga.

“Aku dengan siapa?” Tanya Taejoon. Ketiga yeoja itu menggidikan bahunya. *pasti kalo dunia nyata author udah bilang sama DHEA FATHUL MAULANA. Hehe .. maaf sekilas info* Taejoon sudah mau mengucapkan nama namjachingunya, tetapi tiba-tiba ia melihat sebuah motor merah sedang melaju kearah gerbang sekolah.


-Yong Junhyung PoV-

“Kau sudah merasa lebih baik?” Tanya Hyeshi tiba-tiba saat kami berdua berjalan keluar sekolah.  Aku berfikir sebentar dan menganggukan kepalaku. “Baguslah kalau begitu.” Ia tersenyum ke arahku.

Sebenarnya aku berbohong padanya. Aku tidak pernah merasa baik. Karena aku belum dapat menerima kenyataan bahwa aku harus menjauhi yeoja yang sangat ku cintai, yaitu Helena Jung. Ya, sudah setengah tahun aku mempersiapkan untuk menyatakan cinta padanya. Tapi hanya beberapa hari saja aku dapat memberikan senyum padanya. Aku tahu perasaan Helena pasti sakit dengan sikapku selama ini, yang terkesan tidak memedulikannya. Tetapi jauh didalam hatiku, aku sangat memedulikannya dan ingin menjaganya, sama seperti yang selama ini ia lakukan padaku. Dilain sisi, aku ingin ia melupakanku. Aku ingin ia membenciku. Semoga saja pesan yang kuberikan terakhir kali padanya dapat ia lakukan dengan baik. Yaitu, ia dapat melupakanku dan juga pergi membenciku.

Tiba-tiba subyek yang sedang kupikirkan sedang berdiri didepan sekolah bersama teman-temannya. Langkahku terhenti saat melihatnya. Reflek Hyeshi memberhentikan langkahnya juga. Yeoja yang didepan itu adalah Helena Jung. Orang yang selama ini ingin ku lihat. Ia sudah terlihat lebih ceria dari biasanya. Terakhir aku dapat melihatnya saat kejadian waktu di taman belakang sekolah. Saat ia bertanya apa yang tidak ingin ku jawab. Tentang pengakuan perasaanku padanya.

Tiba-tiba ia membalikkan badan dan melambaikkan tangan ke arah teman-temannya. Ia terlihat sangat bahagia. Dan saat ia menatap lurus, ia dapat menangkap pandanganku. Aku buru-buru memalingkan wajah. Tetapi aku sangat ingin sekali melihat wajahnya. Karena sudah dua bulan lebih aku tidak pernah berpapasan dengannya. Aku mencoba memberanikan diri menatapnya. Dan ternyata ia masih menatapku, lalu ia tersenyum. Ingin sekali aku membalas senyumannya, tetapi tidak. Itu tidak boleh dilakukan. Lantas, aku memalingkan wajahku lagi.

Ia menghilang dalam pandanganku begitu cepat. Padahal sudah lama aku ingin melihatnya. Hyeshi tiba-tiba menarik tanganku agar melanjutkan perjalanan pulang. Ia menatapku dengan tatapan yang terlihat sangat kesal. Yeoja itu memang tidak sabar untuk pulang kerumahnya. Saat sampai didepan gerbang, teman-teman Helena mendelik ke arahku dan Hyeshi. Bahkan temannya yang bernama Taejoon sudah memberi decakan. Aku hanya terdiam tak bisa berbuat apa-apa.

“Akhir-akhir ini eonni selalu pulang bersamanya ya?” Tanya yeoja yang bernama Youngla.

Perasaanku seperti tersambar petir. Aku dan Hyeshi saling berpandangan.

“Dan sepertinya Helena menyukai namja itu.” Minhae menunjuk Helena memakai dagunya.

Lantas aku mengikuti arah pandang mereka. Terlihat seorang namja yang sedang membantu Helena menaiki motor besar berwarna merah. Yeoja itu terlihat sangat gembira. Mungkinkah itu namjachingu barunya? Ya memang mungkin tidak salah jika ia memliki namjachingu baru, karena aku sudah menyakitinya selama ini. Tetapi tunggu-tunggu .. sepertinya aku mengenal motor merah itu !

*****
-Onew PoV-

“Saranghaeyo Helena-ya ..”
Aku menggenggam kedua tangan yeoja dihadapanku. Matanya terbelalak saat mendengar ucapanku barusan. Jujur saja, aku memang merasa sangat malu. Tetapi apa boleh buat. Aku tidak dapat memendam perasaanku lebih lama. “Apakah kau mau menjadi yeojachinguku?”

Ia menundukan kepala, dan menggigit bibirnya. Aku masih menggenggam tangannya yang gemetaran. Kami sedang duduk disebuah cafe yang cukup ramai. Tetapi untung saja, pengunjung cafe ini tidak memerhatikan kami. Ya, aku sengaja memilih tempat duduk paling pojok.

Lima menit kemudian Helena mengangkat kepalanya dan menyunggingkan senyum. Senyuman yang ku suka. Tetapi senyumannya tidak membuatku tenang. Aku masih menunggu yeoja itu menjawab pertanyaanku. Akankan ia menjawab seperti yang kuharapkan? Atau mungkin sebaliknya. Ia mulai membuka mulutnya. Aku yang tidak sanggup mendengar jawabannya hanya memejamkan kedua mataku.

Tiba-tiba kecupan ringan mendarat pada pipi kiriku. Aku membuka mataku, dan kulihat Helena menyinggungkan senyumannya lagi. Eh? Apa maksudnya ini?

“Na do Saranghae Onew-a ..”

MWO? Apa yang ia katakana tadi? Benarkah ia mengatakan seperti itu? Dia juga mencintaiku? Aku sama sekali tidak mempercayainya. “Jj-jjinjayo?”

“Ne.” Jawabnya singkat.

Aku mengangkat sebelah tanganku. Dengan hati-hati ku elus pipinya yang begitu mulus. Pertama-tama ia merasa kaget, tetapi sesaat setelah itu, ia mulai menyinggungkan senyumannya. Setelah itu, ku belai rambutnya yang panjang yang berwarna coklat. Helena Jung sudah menjadi milikku? Aku masih tidak mempercayainya.

“Gomawo ..”

Ia memberhentikan tanganku yang sedang mengelus rambut halusnya. Tanganku digenggamnya, dan diciumnya. Terlihat ia sangat mengahayati kegiatannya tersebut. Aku sangat heran dengan perilakunya. Ada apa sebenarnya dengannya? Ia memejamkan matanya dan kulihat air mata mengalir pelan pada pipinya. Eh? Mengapa ia menangis?

Aku mengangkat kepalanya. “Ya, mengapa kau menangis? Apakah aku berkata salah?” Aku menghapus air matanya dengan kedua ibu jariku.

“Ani.” Helena menggelengkan kepalanya. “Tetapi berjanjilah, kau tidak boleh meninggalkanku ..”

Aku tersenyum lega mendengar perkataanya. “Tentu saja ..”

Helana tiba-tiba memelukku dengan tangisannya yang semakin memuncak. Aku hanya mengelus-elus pundaknya, dan tersenyum senang. Aku yakin. Pasti hari-hariku tidak akan sama lagi dengan kehadirannya.

“Jinki-ya !!” Seru seorang namja memanggilku dari belakang. Sepertinya aku mengenal suara itu. Seperti suara Shin Wo? Reflek, Helena melepaskan pelukanku. Benar apa dugaanku. Namja itu adalah Shin Wo. Ia ditemani seorang yeoja bertubuh tidak terlalu ramping tetapi berwajah cantik. Kedua orang itu menghampiriku.

“Shin Wo-ya, sedang apa kau disini?” Tanyaku heran memandangnya. Tak biasanya Shin Wo pergi bersama seorang yeoja.

“Mwo? Aku mau makan siang.” Katanya. Ia melirik yeoja yang disampingnya. “Dia teman masa kecilku. Tak sengaja kami bertemu.”

Aku terbelalak mendengar ucapan Shin Wo barusan. Bukannya ia selalu cuek dengan seorang yeoja. Ia tak menyangka bahwa ia memiliki teman seorang yeoja. ”Annyeong Haseyo Kwon Hana imnida.” Sapa yeoja itu pada Helena. Ia mengulurkan tangannya.

“Annyeong haseyo, Helena Jung imnida. Bangapseumnida. ^^”

“Na do bangapseumnida ..”

Setelah itu Helena dan Hana keasikan mengobrol. Sedangkan aku hanya memperhatikan mereka. Tiba-tiba Shin Wo menyikut lenganku. “Helena? Nugu? Neomu yeoppeoda.”

*****
-Helena Jung PoV-

Kupandang yeoja manis yang kulihat didepanku. Wajahnya mengingatkanku kepada seseorang. Kwon Hana. Yeoja itu bernama Kwon Hana. Tak tahu mengapa sepertinya wajahnya sudah tak asing lagi dimataku. Matanya yang besar, alisnya yang tebal, dan bibirnya yang tipis, membuat yeoja itu terlihat cantik dimata para namja.

Ting ..

Aku ingat sekarang. Yeoja yang bernama Kwon Hana ini mirip dengan Kang Hyeshi. Ya, yeoja itu mirip sekali dengannya. Kang Hyeshi, yeoja yang selama ini selalu ada disisi Junhyung. Saat mengingat namanya, nafasku tiba-tiba tercekat. Aneh, padahal aku sudah dapat melupakan perasaanku padanya. Tapi, kenapa begitu mengingat namanya hatiku masih terasa sakit?

Ku lirik Onew yang sedang sedang mengobrol dengan temannya. Aku yakin, aku mencintainya setulus hati. Tidak menjadikan Onew sebagai pelarian cintaku. Itu tidak mungkin ! Jika benar itu terjadi, Onew tak pantas memiliki yeojachingu sepertiku. Hatinya mungkin terasa sakit, jika mengetahui bahwa Onew hanya ku anggap sebagai pelarian.

“Ring .. ding .. dong .. ring .. ding .. dong .. digidingdingdingding”

Tiba-tiba suara ponsel Onew membuyarkan lamunanku.

“O. Hyeshi-ya ..” Apa dia bilang? Yang menelefon Onew itu adalah Hyeshi.? Apakah Hyeshi yang sekelas denganku? Aku yakin Onew tidak mengenalnya. Lagi pula didunia ini, masih banyak orang yang bernama Hyeshi.
“MWO?!” Teriak Onew. Semua orang yang ada pada café itu kini memandang ke arah meja kami. Aku hanya tertawa garing sambil meminta maaf. Tetapi sepertinya Onew tidak memedulikan volume bicaranya yang begitu tinggi. Beberapa detik kemudian mataku berhasil menangkap wajah Onew yang menahan air mata yang keluar dari sudut matanya? Eh kenapa dia menangis? Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres dengannya.

“Baiklah, aku akan segera kesana.” Terlihat tangan Onew bergetar saat memegang ponselnya.

Terlihat Shin Wo dan Hana heran melihat Onew. Begitupun dengan aku. Ada apa sebenarnya dengan namja ini? Siapa yang sakit? Apakah sepupunya itu? Onew kini memandangku dengan mata yang bergelinang.

“Waeyo ? Mengapa kau menangis?” Tanyaku.

“Helena-ya. Akan ku antarkan kau pulang sekarang.” Onew menyeka air matanya. “Sepupuku ..-”

“Ani. Aku ikut.”

“Tidak. Kau tidak boleh ikut. Sepupuku pasti malu jika teman sekolahnya mengetahu…-“

“Aku bisa menjaga rahasia.”

*****
Kami berdua sudah berada didepan pintu kamar 203. Tempat dimana sepupu Onew dirawat. Onew begitu saja menghambur pada kamar tersebut. Aku bermaksud menunggu diluar agar tidak memegganggu Onew. Tetapi saat itu juga, saat ku lihat pasien yang terbaring pada tempat tidur itu adalah orang yang kukenal. Badanku terasa kaku. Jantungku seperti berhenti berdetak. Darahku seperti berhenti mengalir. Dan saat itu juga waktu seperti berhenti. Ini bohong ..

“Junghyun-i..” Pasien itu adalah Junhyung. Ya Yong Junhyung. Junhyung mantanku. Junhyung yang selalu membuatku terjatuh. Junhyung yang cuek. Kini ia terbaring tak sadarkan diri pada tempat tidur yang bersprai putih. Mimpi apa aku semalam? Jadi Junhyung adalah sepupu yang selalu dibicarakan oleh Onew. Jadi Junhyung adalah sepupunya yang terkena kanker darah? Ini tidak mungkin. Ini semua mimpi. Katakan ini semua adalah mimpi.

“Junhyung-a ..”

Aku berlari menuju tempat tidurnya. Onew yang sedang menangis, kini memandangku heran. Ya aku tahu maksudnya. Pasti ia heran dari mana aku mengenalnya. Seharusnya ia tidak perlu heran seperti itu. Wajar jika aku mengenal Junhyung. Toh, kami itu bersekolah disekolah yang sama. Aku membalas tatapan Onew dengan tetesan air mata yang sudah bergelinang.

“Ne. Aku mengenalnya. Dia ..” Aku menarik nafas. “Dia adalah mantanku yang selalu kuceritakan padamu. Dia adalah penyebab aku ingin menjatuhkan diri dari jembatan.” Kini aku menatap Junhyung dengan wajah yang tertutupi berbagai alat bantu pernafasan. “Dia adalah Junhyung ..”

“Helena-ya ..” Onew tiba-tiba memelukku begitu saja mencoba menenangkan. Saat Onew memelukku, tangisku semakin meledak. Aku tak peduli, air mataku sudah membasahi jaket yang dikenakan Onew.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Kami berdua saling melepaskan pelukan kami. Terlihat seorang pria berjas putih dengan stetoskopmenggantung dilehernya masuk pada kamar rawat Junhyung.

“Kang ajusshi .. bagaimana keadaannya?” Onew menghampiri dokter Kang.

Pria itu hanya ttersenyum lemah. “Kankernya sudah menuju stadium akhir. Kami sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi.”

Saat mendengar perkataan dokter jantungku kembali berhenti berdetak. Mataku kian meneteskan air mata. Ini semua bohong. Ini tidak mungkin. Junhyung pasti akan tetap hidup. Junhyung masih akan tetap tersenyum. Aku yakin, ia tidak akan meninggalkan dunia ini. Junhyung pasti sembuh. Perkataan dokteritu salah. Vonis dokter itu tidak tepat. Ayolah, katakana semua itu bohong. Terasa tubuhku merosot begitu saja, sehingga tubuhku terduduk dilantai.

Onew memegang kedua lengan dokter itu. Ia mencoba memastikan dokter itu bohong. Tetapi percuma saja. Dokter itu mengatakan yang sebenarnya. Penyakitnya sudah menggerogoti seluruh tubuhnya. Apa maksudnya semua ini? Apakah ini semua adalah jawaban, mengapa Junhyung menjauhiku?

*****
“Helena-ya ..” Seseorang membangunkanku.

Sepertinya aku ketiduran saat disuruh menjaga Junhyung oleh Onew. Onew sedang menjemput kedua orangtua Junhyung. Dan aku hanya berdiam diri duduk dikursi sebelah tempat tidur dimana Junhyung dirawat. Aku mengucek mataku yangterasa lengket akibat air mata. Aku melihat samar-samar seorang yeoja yang sedang tersenyum ke arahku. Lama-lama wajah yeoja itu terlihat begitu jelas.

==TBC==

Gimana readers ? Seru gak ffnya? Ngebosenin ya? Gaje ya? Sama sih dengan apa yang aku pikirkan . Untuk next part aku bakal ngasih dikit bocoran. Tapi janji ya readers . Kalian bakal RCL ff aku . Aku butuh banget kritikan dari kalian . Oke ? Kalau begitu ini dia Preview next part nya :

“Junhyung-i melakukan ini semua demi kau.”

“Helena-ya kita harus putus sekarang juga.”

“Temani aku berdiam ditaman..”

“Saranghaeyo Junhyung-a ..”

0 komentar:

 

ANNYEONG HASEYO.... Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea