Sabtu, 30 Juni 2012

Me and love story part 2

Diposting oleh Unknown di 10.00
Annyeong~~ #rada teriak.
Aku balik dengan FF yang nggk keurus. Hampir 5 bulan terlantar ini lanjutan ff -_-. Ada yang nunggu kagak? #suara jangkrik, suara angin.
Ya sudahlah tak apa :D. yang mau baca silahkan, yang nggk mau ya udah. Nggk maksa ko J
Dari pada banyak bacot mending. Cekidot~


===================
Cast :

  • Shim Gi Hyun
  • Minho of  SHINee
  • JongHyun of SHINee
  • Cho Tae Gyeong
  • Lee Taemin of SHINee
Other cast:
  • Tuan Kim
  • Tuan Shim
  • Nyonya Shim


Genre: macem-macem
Author: Ridzkia anggia
###########


-author POV-


Sungguh Gi Hyun sangat binggung apa jawaban yang harus ia berikan pada JongHyun yang sedari tadi menunggunya. Ia sungguh bingung, jika ia terima apa JongHyun tidak akan mengecewakannya? Tapi jika ia menolaknya ia takut ia akan menyesal nantinya. Sebenarnya Gi Hyun sedikit menyukai sifat JongHyun.


"Gi Hyun-na ayo jawab" desak JongHyun.


"hmm.. aku.. aku.." Gi Hyun menundukkan kepalanya iya tak sanggup untuk menatap wajah JongHyun.


"jawablah.. jangan membuatku lama menunggu.." desak JongHyun lagi

 

"ya," jawab Gi Hyun agak bimbang.


"apa? Aku tidak mendengarnya! Tolong ulangi."


"iya oppa, aku mau menjadi bagian dalam hidupmu." Kata Gi Hyun dengan tertunduk.


"benarkah, benarkah kau menerimaku sebagai namjachingumu?" kata JongHyun tidak percaya.


"iya oppa aku benar benar menerimamu. Apa oppa tidak suka jika aku menerima oppa?" Gi Hyun bertanya dengan sedikit berteriak


 "gomawo, gomawo Gi Hyun-na" kata JongHyun pada Gi Hyun, lalu dia memeluk
yeoja yang di peluknya itu kaget, karena pelukannya yang begitu erat. Gi Hyun mencoba melepas pelukan itu. Namun itu sia-sia JongHyun malah memeluknya makin erat. Muka Gi Hyun mulai terasa panas, dan terlihat begitu merah.


"oppa, lepaskan pelukanmu. Banyak yang melihatnya!"  Gi Hyun sedikit membisik pada  JongHyun


"kenapa? Kau tidak suka?" JongHyun bertanya tanpa melepas pelukannya pada yeoja yang ia sayangi itu


"bukan itu oppa, tapi banyak orang yang melihatnya. Apa oppa tidak malu?"


"abaikan saja, toh mereka juga sering melakukan hal seperti ini!"


"tapi oppa!"


"hmm.. baiklah, aku mengerti" kata JongHyun melepaskan pelukannya lalu memegang kedua pipi Gi Hyun. Pipi Gi Hyun mulai memerah kembali dan jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.


"mianhae oppa.. bukan maksudku, aku.." ucap  Gi Hyun yang menolak pelukan JongHyun


"sudah aku mengerti, yang penting kau sudah menjadi bagian dalam hidupku hari ini"


"oppa aku ingin bertanya. Bolehkan?" Gi Hyun mencoba bertanya, sebenarnya Gi Hyun masih takut dengan keputusan yang ia ambil untuk menerima JongHyun menjadi namjachingunya tadi.


"tentu. bertanya tentang apa?"


"apa.. apa.. apa oppa tidak merasa risih, atau tidak nyaman saat bersamaku?" Gi Hyun melayangkan pertanyaan yang mengganjal di hatinya itu. Gi Hyun sebenarnya sedikit takut untuk menerima JongHyun sebagai namja chingunya. Tapi ia percaya dengan pertanyaan ini ia akan merasa lega karena orang yang ia terima begitu tepat




"ssttt… kau tidak perlu menanyakan itu. Itu bukan pertanyaan" kata JongHyun seraya menutup mulut yeoja yang baru saja menjadi yeojachingunya.


"tapi oppa.. itukan.."


"sudah jangan khawatir, dan jangan memikirkan yang tidak tidak."


" oke. hehe.. kalau begitu aku ke kelas dulu ya. Annye.." perasaan Gi Hyun sangat lega, karena Gi Hyun telah tau jawaban apa yang ia terima. Jawaban yang memuaskan hatinya.


"akan kuantar" kata JongHyun seraya merangkul Gi Hyun untuk tetap berjalan bersamanya.


"opp.."


"sudah jangan banyak protes, karna kau menolak pelukkanku, maka sekarang kau harus menerima rangkulanku"


"baiklah". Sebenarnya Gi Hyun tidak terlalu suka di rangkul oleh laki-laki, tetapi kali ini ia harus terbiasa karena yang merangkulnya bukanlah orang asing melainkan namjachingunya. 'mulai sekarang aku harus terbiasa' batin Gi Hyun


Mereka menyusuri koridor menuju kelas Gi Hyun. Gi Hyun sudah menduga, mereka semua melihat kearah Gi Hyun dan JongHyun dengan pandangan tidak enak di lihat, malah diantara mereka ada yang memper olok Gi Hyun, tapi JongHyun yang begitu tegas  menutup kedua telinga Gi Hyun dengan tangannya yang hangat. 'Ah sudahlah, aku sudah terbiasa.' Batin Gi Hyun


"oppa, nganter akunya sampe sini ajah itukan kelas aku udah deket." Kata Gi Hyun yang tersadar kelasnya sudah dekat. Tapi ia tidak mendengar jawaban dari JongHyun. Lalu Gi Hyun meliha wajah JongHyun, "oppa!"


"ada apa?"


"nganternya sampe sini ajah"


"no no no!" kata JongHyun membantah dan tetap berjalan. Gi Hyun hanya menerimanya tanpa berkomentar.


Saat Gi Hyun sampai di depan pintu kelasnya, muncul Taegyeong dengan pandangan tidak percaya.


"kalian berdua?" katanya heran


"aku duluan ya. annyeong"  JongHyun melambaikan tangannya.
AGi Hyunpun membalasnya, lalu masuk ke kelas. Di susul dengan Taegyeong yang penasaran


"YA! Kau ini ada apa dengan JongHyun oppa? Ceritakan" tanya Taegyeong dengan senyum lebar


"bukan urusanmu anakkecil. haha.." Gi Hyun mengejek Taegyeong


"Gi Hyun-na, aku mohon beritau aku."


"sudahlah bukan apapa"


~teennngggg bel berbunyi masuk~


Selama pelajaran berlangsung Taegyeong selalu saja mendesak Gi Hyun untuk menceritakan semuanya. Sampai-sampai Taegyeong kena marah oleh guru yang sedang menerangkan.


==========


-gi hun POV-


"Gi Hyun-a ayo ceritakan, aku ingin tau. Jangan buat aku mati penasaran seperti ini" kata Taegyeong yang ngotot.


"baik-baik akan ku ceritakan, tapi kau datang kerumahku hari ini oke!"


"baiklah, ayo langsung kerumahmu saja. Hehe.."




Juliette ohh

Yung ho neul ba chil ggeh yo (so I get you )



Tiba-tiba ponselku berbunyi.


"yeoboseyo?"


"ehmm.. hari ini aku pulang bersama Taegyeong, oppa tidak perlu repot menjemputku! Ehhmm.. sebentar lagi aku sampai rumah ko. Ne~. annyeong" kataku seraya memasukan ponsel ke sakuku


"siapa Gi Hyun?" tanyanya penasaran


"oh ini sepupuku Taemin"


"Taemin? Taemin O.O" katanya dengan mata terbelalak


"iya, namja yang kau sukai itu."


"dia akan kerumahmu? Dan kita juga akan ke sana?"


"iya tentu, emang aku mau pulang kemana lagi?!"


"kalau begitu kita harus cepat!" kata Taegyeong seraya menarikku supaya cepat untuk ke rumahku. Ya dia sangat menyukai sepupuku yang bernama Taemin itu.


"Gi Hyun-a~" sontak aku dan Taegyeong melihat kea rah suara itu.


"oppa?!" kataku. Itu JongHyun oppa


"apa kau sedang terburu-buru?" tanyanya.


"iya kami sedang dalam keadaan darurat jadi harus cepat pulang, sampai jumpa oppa" ucap Taegyeong tanpa memperdulikan JongHyun oppa yang ingin bicara.


"annyeong~" kataku lalu meninggalkannya. Sepertinya sesampai di rumah aku harus menjelaskannya pada JongHyun oppa


@Gi Hyun's home


"di mana Taemin? Ko dia nggk ada? Di mana dia Gi Hyun?" Tanya Taegyeong tidak sabaran.


'ting tong'


"sepertinya itu dia. Kau yang buka pintunya ya?"


"aku? Tentu". Aku memberinya kesempatan untuk membukakan pintu untuk Taemin.


-author POV-


"di mana Taemin? Ko dia nggk ada? Di mana dia Gi Hyun?" Tanya Taegyeong tidak sabaran.


'ting tong'


"sepertinya itu dia. Kau yang buka pintunya ya?" Gi Hyun bicara, lalu dia menawarkan supaya Taegyeong yang membuka pintu untuk Taemin. 'Tidak akanku sia-siakan kesempatan emas ini' bantin Taegyeong


"aku? Tentu". Lalu Taegyeong berjalan cepat menuju pintu depan. Lalu di buka pintu itu.
CLEK..


"Taegyeong?" ucapTaemin terheran


"Taemin-ssi. Annyeong, silahkan masuk" 'ya tuhan, dia tampan sekali. Sepertinya aku menghentikan aliran nafasku.' Batin Taegyeong bicara lagi


"ah ne.." jawab Taemin dengan senyum khasnya, lalu masuk ke dalam. Taegyeong sangat jatuh cinta pada senyum Taemin yang begitu menawan. Ia tak pernah menyianyiakan kesempatan untuk dekat dengan Taemin. Dan melihat senyumnya itu


"Gi Hyun-a~ aku datang." Ucap Taemin dengan nada tinggi


"oppa, duduklah! minumlah ini." Ucap Gi Hyun memberi sebotol banana milk.


"ah.. gomawo." Balasnya Taemin sambil tersenyum.


"oppa, di mana Taegyeong?"


"dia sepertinya masih di depan. Aku akan ke atas oke."


"hmm.. baiklah"


Taemin mulai menaiki tangga mewah yang ada di rumah Gi Hyun itu. Di rumah Gi Hyun banyak begitu kamar untuk para tamu, tapi Taemin telah menetapkan 1 kamar khusus untuknya, setiap ia datang ke rumah sepupunya Gi Hyun. Taemin hempaskan tubuhnya  yang begitu lelah karena perjalanan yang cukup panjang. Lagi-lagi Taemin bertemu dengan Taegyeong. Entahlah setiap kali ia mendatangi rumah Gi Hyun, Taegyeong selalu ada. Taemin bukannya tidak suka tapi ia merasakan sesuatu, sesuatu yang beda. Dan lebih nyaman.


"huuff.. lagi-lagi seperti ini" temin terus berfikir ada apa dengannya jika aku bertemu dengan Taegyeong rasanya begitu berbeda. Apa karena Taemin mengetahui kalau Taegyeong menyukainya. Ya, temin mendapat cerita ini dari Gi Hyun tentunya.




~flash back~


"oppa.. oppa tau temenku yang namanya Taegyeongkan?" tanya Gi Hyun antusias


"Taegyeong?"


"itu lho yang kemarin kerumah!"


"oh.. iya aku tau, memang ada apa?"


"dia menyukaimu oppa!"


"kau ini suka sekali bercanda!"


"tidak oppa aku tidak bercanda! Aku sungguh-sungguh!"


~flash back salse~


Taemin menaggapinya biasa saja. Tetapi dengan seringnya ia bertemu dengan Taegyeong mulai terasa banyak yang berbeda. Entahlah ia harus bagaimana. Taemin memutuskan untuk minta solusi pada temannya, teman Taemin senasib dengannya sekarang.




===============================




-besok-


-Gi Hyun POV-
Aku menyusuri jalan menuju sekolah, ya rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah jadi kuputuskan untuk jalan karena banyak jalan memotong untuk cepat sampai ke sekolah. Aku memikirkan sesuatu, apa yang akan di lakukan Taegyeong hari ini. Taegyeong sudah mengetahui hubunganku dengan JongHyun oppa. Dia begitu bahagia mendengar kalau aku akhirnya berpacaran dengan JongHyun oppa. Tapi aku belum menceritakannya pada siapapun selain Taegyeong. Aku belum berani menceritakannya ke eomma atau sepupuku Taemin aku masih takut.


"Gi Hyun-na" aku tersontak kaget saat ada yang memanggilku, lalu akumeluhat ke arah belakang


"Minho?!"


"rumahmu dekat sini?" tanyaku pada Minho.


"iya, kau juga?"


"iya, aku tinggal di block A. Dan kau?"


"aku tinggal di block B"


"berarti rumahmu dengan rumahku berdekatan?"


"heumm.. iya. Kau tidak keberatan jika aku pergi kesekolah denganmu?" tanyanya ragu


"tentu tidak. Malah aku yang harusnya bertanya, apa kau tidak risih pergi ke sekolah denganku?"


"kenapa harus risih? Aku biasa saja."  jawabnya


"karena aku di hina sebagai orang idiot."


"ahaha… "


"kenapa kau tertawa?"


"karena itu sangat lucu. Masa aku risih pergi kesekolah bersamamu hanya karena alasannya kau suka di hina sebagai orang idiot"


"apa yang lucu? Bagaimana kalau kau ikut di hina?"


"biarkan saja. Itu tidak penting! Sudah jangan bahas ini"


Ini hari pertamaku kesekolah tidak sendirian, aku pergi bersama teman baruku Choi Minho. Dia berbeda dengan teman yang lain. Dia tidak takut dihina seperti Taegyeong dan JongHyun oppa. Aku mulai menaruh jam tangan kesayanganku di telinga. Aku mulai mendengarkan suara indah yang keluar dari jam tangan kesayangaku.


"chagi~" aku kembali melihat ke belakang.


"oppa?"


-Minho POV-


Hari ini aku begitu gembira karena hari ini Gi Hyun pergi ke sekolah bersamaku. Aku menyukai yeoja ini. Meskipun beberapa orang memandangnya aneh tapi tidak denganku. Aku malah menyukai keunikan yang orang bilang itu keanehannya. Ini yang membuat aku menyukainya, dan berharap bisa memilikinya, entahlah mungkin atau tidak akuakan berusaha mencoba mendapatkan hatinya. tiba-tiba mendengar suara seorang namja yang memanggil Gi Hyun. Ya, siapa lagi kalau bukan Gi Hyun. Tidak mungkin aku yang di panggil chagi oleh namja itu.


"chagi~" dia melihat ke belakang.


"oppa?"


'chagi?' batinku bertanya. Apa dia pacarnya JongHyun hyung? Atau hanya memanggilnya dengan sebutan chagi?


"ah hyung." Aku membungkuk.


"ne.. chagi, kenapa tidak menelfonku untuk pergi kesekolah bersama?"


"oppa! Ada Minho" bisik Gi Hyun pada JongHyun hyung yang masih terdengar samar olehku.


"oh iya. Perkenalkan aku kekasihnya shim Gi Hyun, kau Choi Minho kan?"


"iya. Choi Minho imnida. Kalian berpacaran hyung?"


"iya, tepatnya kemarin"


"oppa!!" teriak Gi Hyun yang kelihatan malu.


"chukkae hyung.. Gi Hyun.. sepertinya aku harus duluan. Gi Hyun, hyung aku duluan ya. annyeong" aku pergi meninggalkan mereka berdua. Sepertinya pagi ini bukan hari keberuntunganku untuk pergi bersama Gi Hyun.


"ya! Choi Minho.." panggil Gi Hyun. Tapi aku berusaha tidak untuk berbalik.


Sekarang aku tau jawaban yang tepat untuk perasaanku saat ini. Ya, aku tidak bisa memiliki Gi Hyun. Karna dia sudah mempunyai namjachingu. Aku terlambat.






-bersambung-




Hah…
Gimana ceritanya?
Anehkah? Nggk nyambungkah? Maklumin ya X( biasa amatiran, maaaf juga kalau banyak  typo L. Oke di tunggu RCLnya ^^
Aku juga mau ngucapi terimakasih pada uyutku tercinta yang udah ngorek-ngorek FFku J
Makasih banyak yang udah mau baca ^^
WebRepOverall rating

0 komentar:

 

ANNYEONG HASEYO.... Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea